Jumat, 29 Maret 2013

Ilmu Kealaman Dasar

Perkembangan Sifat dan Pemikiran Manusia
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap.Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.Berikut ini,pengelompokan perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa.
1.      Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik.Pada periode ini,perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.Ia mulai belajar makan,berjalan,berbicara,dan mengikatkan diri pada orang lain.Dengan gerakan – gerakan anggota tubuhnya,ia belajar memadukan keterangan – keterangan melalui semua alat inderanya.
2.      Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )
Masa kanak – kanak disebut sebagai periode praoperasional,dengan kisaran usia 2 – 7 tahun.Pada periode ini,dorongan keingintahuannya sangat besar,sehingga banyak yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya.Apalagi pada masa ini si anak sudah memiliki keterampilan berbahasa lisan.Namun,pada masa ini pengungkapannya sering menggunakan lambang – lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak kosong.
3.      Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun )
Masa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata,dengan kisaran usia 7-11 tahun.Pada periode ini,anak sangat aktif,ditandai dengan perkembangan fisik, dan motorik yang baik.Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “ masa tenang”,karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemampuan individu.Perolehan pengetahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan percobaan),walaupun sudah dimulai dengan menggunakan penalaran dan logika.
4.      Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun )
Masa remaja disebut juga periode operasional formal ( 11 – 15 tahun).Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik),baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa,padahal secara fisik,mental,dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis.
5.      Masa dewasa ( > 20 Tahun )
Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri.Mereka mampu mengendalikan perilakunya dengan baik,menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.  
 
  Sejarah Pengetahuan Yang Diperoleh Manusia
Sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia Manusia umumnya belajar dari manusia lain dalam mengamati alam sekitar. Semula manusia memperoleh pengetahuan berdasarkan intuisi (bisikan hati), seperti lalat berasal dari sampah. Pengetahuan dapat pula berdasarkan firasat, seperti mendung pertanda akan hujan. Pengetahuan berdasar mitos, seperti pelangi adalah selendang bidadari. Selanjutnya manusia mulai mencoba, seperti memperbanyak tanaman dengan biji dan sebagainya.A. Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah perkembangan manusia, yaitu tahap teologi (tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif (tahap ilmu). Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara. Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap. Tonggak sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales (624-546) seorang astronom, pakar di bidang matematika dan teknik. Ia berpendapat bahwa bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya memantulkan sinar matahari, dan lain-lain. Setelah itu muncul tokoh-tokoh perubahan lainnya seperti Anaximander, Anaximenes, Herakleitos, Pythagoras dan sebagainya.

Fadol Syukroni